Inilah Puisi-puisi Mengharukan dari Pak Habibie Pada Almarhumah Ibu Ainun

Semua orang sudah tau bagaimana tulus dan murninya kisah cinta sang Presiden Ketiga Indonesia, Bapak BJ. Habibie dan almarhumah sang istri, Ibu Ainun. Sampai detik ini, kisah cinta mereka masih melegenda dan menginspirasi banyak orang. Kepergian sang istri keharibaan Ilahi menimbulkan rasa kehilangan yang dalam bagi seorang BJ Habibie. Rasa cinta yang besar dan kebersamaan selama 48 tahun tiba-tiba hilang dan membuat jiwanya terasa kosong.
Untuk mengobati luka di hatinya, Habibie lalu menuliskan buku berjudul “Habibie dan Ainun”. Buku setebal 323 halaman itu menceritakan kisah cinta keduanya, mulai dari pertemuan sampai akhinya Ibu Ainun menghembuskan nafas terakhirnya karena komplikasi penyakit pada 22 Mei 2010. Berikut puisi-pusisi Habibie guna mengenang 1000 hari wafatnya Ainun.

1. Seribu

hab1
Source: http://news.detik.com/read/2015/06/05/162218/2934612/10/4/3-puisi-menggetarkan-habibie-untuk-ainun-manunggal-hingga-akhir-hayat#bigpic
Sudah seribu hari Ainun pindah ke dimensi dan keadaan berbeda
Lingkunganmu, kemampuanmu dan kebutuhanmu pula berbeda
Karena cinta murni, suci, sejati, sempurna dan abadi tak berbeda
Kita tetap manunggal, menyatu dan tak berbeda sepanjang masa
Ragamu di Taman Pahlawan bersama para Pahlawan Bangsa lainnya
Jiwa, roh, batin dan nuranimu telah menyatu denganku
Di mana ada Ainun ada Habibie, di mana ada Habibie ada Ainun
Tetap manunggal dan menyatu tak terpisahkan lagi sepanjang masa
Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun
Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah
Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya kami
Yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi sepanjang masa
Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami
Perekat kami menyatu, menunggal jiwa, roh, batin dan nurani kami
Di manapun dalam keadaan apapun kami tetap tak terpisahkan lagi
Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun…. sampai akhirat!

2. Ainun

hab2
Source: http://news.detik.com/read/2015/06/05/162218/2934612/10/4/3-puisi-menggetarkan-habibie-untuk-ainun-manunggal-hingga-akhir-hayat#bigpic
Hari ini, tepat 50 tahun dan 8 menit yang lalu, kita bertatap muka
Tanpa direncanakan mata kita bertemu, bagaikan kilat menyambar
memukau, mempesona “Getaran Cinta”, bagian dari “Getaran Jiwa”
Alunan getaran yang tinggi, berirama denyutan jantung dan tarikan nafas
Tak terkendali mengkalbui diri kita sepanjang masa sampai akhirat
Sekarang 50 tahun dan 8 menit kemudian, berkunjung ke Taman Makam Pahlawan
Tempat peristirahatan ragamu, getaran cinta dan getaran jiwa kita telah menyatu
Memukau, mempesona berirama denyutan jatung dan tarikan nafas yang tinggi
Memanjatkan doa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa telah memanunggalkan kita
Karena cinta kita paling suci, murni, sejati, sempurna dan abadi sampai akhirat

3. Untuk Ainun

hab3
Tepat jam sepuluh pagi, lima puluh tahun yang lalu
Dengan ucapan Bismillahhirrahmaanirrahim, saya melangkah
Bertemu yang dilahirkan untuk saya dan saya untuk Ainun
Alunan budaya Jawa bernafaskan Islam, menjadikan kita suami isteri
Melalui pasang surut kehidupan, penuh dengan kenangan manis
Membangun keluarga sejahtera, damai dan tentram, keluarga sakinah
Tepat jam 10 pagi limapuluh tahun kemudian di Taman Makam Pahlawan
Setelah membacakan Tahlil bersama mereka yang menyayangimu
Saya panjatkan doa untukmu, selalu dalam lindunganNya dan bimbinganNya
Bersyukur pada Allah SWT yang telah melindungi dan mengilhami kita
Mengatasi tantangan badai kehidupan, berlayar ke akhirat dalam dimensi apa saja
Sekarang sudah 50 tahun berlalu, selalu menyatu dan tetap menyatu sampai akhirat
Sungguh puisi yang sangat tulus dan sedih yang pernah ada akan kehilangan sosok yang sangat dicintainya. Kuat terus ya, Pak.. Ibu Ainun pasti sudah bahagia disana. Aamiin